MAGANGLYFE.COM – Ingin tahu cara menghentikan keinginan makan makanan yang manis?(sugar craving) baca sampai akhir, khususnya oleh orang yang memiliki kebiasaan ini, konsumsi makanan manis berlebihan bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti obesitas, diabetes, hipertensi,hingga penyakit kanker.
Di rangkum dari Channel YouTube @HerbalTV yang berjudul Cara Menghentikan Keinginan Mengonsumsi Makanan Manis secara Berlebihan || How to STOP Sugar Craving.
Sumber rasa manis pada minuman dan makanan umumnya adalah gula. Jenis gula yang biasa ditambahkan dalam minuman atau makanan cukup beragam, Gula merupakan karbohidrat yang menjadi sumber energi bagi tubuh, secara alami, gula bisa ditemukan pada buah-buahan atau produk susu.
1. Menjadi Obesitas
Sering konsumsi minuman dan makanan manis berlebihan dapat menjadi penyebab utama kenaikan berat badan sampai obesitas. Hal ini karena minuman dan makanan manis kebanyakan mengandung gula sederhana yang dapat meningkatkan rasa lapar, sehingga membuat Anda makan lebih banyak. Selain itu, asupan gula berlebih juga dapat mengganggu metabolisme dan kemampuan tubuh untuk memproses lemak dan kolesterol.
2. Diabetes
akibat konsumsi minuman dan makanan manis diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe2, Tak hanya obesitas, asupan gula berlebih secara terus-menerus juga bisa menyebabkan resistensi insulin yang memicu terjadinya penyakit diabetes.
3. Penyakit jantung
Risiko kematikan akibat penyakit jantung diketahui lebih tinggi terjadi pada orang yang gemar mengonsumsi minuman dan makanan manis. Hal ini karena kadar gula berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, Ketiga kondisi tersebut merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung. Selain itu, konsumsi gula berlebih juga bisa menyebabkan stroke.
4. Kulit berjerawat
Bahaya minuman dan makanan manis selanjutnya adalah memperparah atau menyebabkan kulit berjerawat. Kadar gula dalam tubuh yang melonjak tinggi dapat meningkatkan sekresi androgen, produksi minyak, dan peradangan, Kondisi-kondisi tersebut dapat memicu timbulnya jerawat di kulit.
Selain menyebabkan kulit berjerawat, minuman dan makanan manis juga dapat memperparah keriput di wajah dan mempercepat proses penuaan kulit.
5. Penyakit kanker
Peradangan di tubuh, obesitas, dan resistensi insulin karena konsumsi gula berlebih diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker, seperti kanker payudara, kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker asofagus.
6. Kerusakan gigi
Gula menjadi salah satu penyebab utama kerusakan gigi, Gula dari asupan minuman dan makanan manis yang menempel di gigi akan membantu bakteri menghasilkan asam dan mengikis email gigi. Namun kondisi tersebut tidak berlaku untuk gula alami dari buah-buahan dan sayuran. Gula alami ini relatif aman untuk kesehatan gigi selama dikonsumsi secara langsung. Jika diolah menjadi jus atau smoothie, gula dalam buah atau sayur akan terlepas dan justru memicu kerusakan pada gigi.
7. Depresi
Minuman dan makanan manis diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi. Hal ini karena gula yang terkandung di dalam hidangan manis dapat menyebabkan ketagihan, serta meningkatkan kadar apiodi dan dopamin di dalam otak, Agar tidak menderita berbagai penyakit di atas, pastikan Anda mengonsumsi minuman dan makanan manis dalam jumlah yang wajar dan tidak melebihi batas konsumsi gula harian yang disarankan. Nah, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk menghindari konsumsi gula berlebih, antara lain:
– Usahakan lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur.
– Batasi gula tambahan dalam minuman atau makanan yang Anda olah.
– Perbanyak minum air putih atau pilih minuman yang bebas gula.
– Pilih minuman dan makanan yang rendah gula.
– Selalu periksa kandungan gula yang tertera di label kemasan sebelum membeli produk minuman atau makanan.
Nah kita harus selalu memastikan asupan gula dalam makanan dan minuman manis yang Anda konsumsi sesuai dengan takaran yang telah dianjurkan. Jika ingin memastikan takaran gula yang sesuai. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter, terlebih jika Anda menderita kondisi medis tertentu, seperti diabetes.