MAGANGLYFE. COM – Perubahan Iklim di Provinsi Bengkulu memberikan dampak terhadap perekonomian nelayan dan hasil tangkapan mereka. Kondisi cuaca yang tidak menentu, seperti hujan, angin kencang bahkan badai, dan gelombang tinggi, membuat nelayan kesulitan untuk menangkap ikan.
Menurut nelayan dari wilayah pesisir  Bengkulu, perubahan cuaca yang tidak terduga sering kali menghentikan kegiatan melautnya. Dampaknya perekonomian turun akibat tidak ada hasil tangkapan yang bisa dijual.
 ” Ya pasti berdampak karna kalau cuacanya lagi ngga bagus atau lagi badai ya kami nelayan ngga bisa melaut sama sekali, nganggur saja dirumah,” kata Rian, Rabu (27/08/2025).
Tak hanya Rian, perubahan iklim yang tidak menentu ini juga dirasakan oleh Suit, seorang nelayan yang berasal dari Jalan Enggano RT 3 RW 1, Kelurahan Pasar Bengkulu.

“Kami pergi melaut saat cuaca bagus saja.  Jika hujan deras atau cuaca ekstrem dipaksa untuk melaut maka akan membahayakan diri sendiri,” ungkap Suit.
Nasib baiknya, jika terjadi perubahan iklim dan air laut tinggi maka akan banyak ikan-ikan yang menepi. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Bahkan tak sedikit warga mengambil ikan-ikan yang terdampar ditepi pantai.
Nelayan akan kembali kelaut jika kondisi iklim sudah membaik. Cuaca yang cerah dan ombak yang bersahabat membuat waktu melaut lebih efisien dan hasil tangkapan pun meningkat.
Dengan kondisi cuaca yang pas untuk melaut ini, diharapkan perekonomian masyarakat pesisir semakin terbantu melalui peningkatan hasil tangkapan ikan yang bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun daerah lain

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini