MAGANGLYFE.COM – Trauma masa kecil tidak jarang mendistorsi cara kita melihat realita ketika dewasa, mempengaruhi cara kita melihat dan berinteraksi dengan diri sendiri dan orang lain, pelajaran bagi kita yang nantinya akan menjadi orang tua,serta bagaimana kita mengambil keputusan dalam hidup.
Trauma masa kecil bisa muncul ketika seorang anak melihat orang tua depresi, bertengkar hebat atau perang dingin, berlaku keras dan kejam,Trauma masa kecil juga bisa muncul ketika ia tidak dapat perhatian, penghiburan, rasa tenang dan cinta dari orang tua yang seharusnya menjadi ruang pertama ia merasa nyaman. Akhirnya ketika dewasa, ia sering diliputi rasa takut dan khawatir.
bagaimana memutus rantai derita dan mulai menyembuhkan luka batin anak dalam diri, sehingga kita menjadi orang dewasa yang lebih sadar dan punya ketenangan jiwa?
Dirangkum dari Chanel YouTube @GreatMind On Marissa’s Mind: Menyembuhkan Luka Masa Kecil yakni Marissa Anita sebagai Jurnalis & Aktris memberikan beberapa cara menyembuhkan luka trauma masa kecil,berikut caranya.
Kamu adalah aku,aku adalah kamu jangan biarkan hidup mempenjarakan kita mari berjalan menikmati setiap langkah di masa kini,memberikan rasa aman pada anak dalam diri kita.
1.Pulihkan hubungan dengan anak dalam diri kita
Mengakui dan menerima bahwa kita memiliki luka atau trauma masa kecil dapat membantu kita memulihkan hubungan dengan anak dalam diri kita.
2.Jalin komunikasi dengannya
Berbicara dengan lembut dan penuh kasih sayang dapat membantu kita menjalin komunikasi dengan anak dalam diri kita.
3.Beri waktu
Setiap hari, sisihkan 5-10 menit untuk berbicara dan mendengarkan anak dalam diri kita, apakah itu dalam bentuk meditasi duduk atau menulis surat ditujukan kepada anak dalam diri kita.
4.Perlahan berbicara
Sambil melihat foto kita waktu kecil, katakan padanya kalimat menenangkan.
Aku akan selalu bisa membuat semangat didalam diri yakin bahwa segala sesuatu akan berjalan dengan lancar bila dengan hati yang tenang
“mampu mengatasi semua tantangan,percaya diri dan kemampuan berkata Aku layak dicintai dan dihargai, dan aku akan selalu memperlakukan diri aku dengan kasih sayang dan penghormatan. Aku akan selalu memilih untuk memulai kembali dan menciptakan masa depan yang lebih cerah”Ujarnya.
Reaksi kita terhadap orang lain berakar dari apa yang kita sering dengar, lihat, alami waktu kecil. Reaksi ini muncul dari anak dalam diri kita atau inner child. Kita semua punya inner child yang bisa membuat kita bereaksi kuat terhadap sesuatu tanpa sepenuhnya menyadari kenapa,Maka tanamkan dalam hati:
1.”Anak dalam diriku yang terluka, aku di sini siap mendengarkanmu.
2.Ceritakan seluruh deritamu, aku di sini sungguh-sungguh mendengarkanmu.
3.Kau adalah anak dalam diriku, aku adalah kau. Kini kita sudah dewasa, tidak perlu takut lagi.
Kita aman, bisa melindungi diri sendiri. Ayo, ikut ke masa kini.
4.Jangan biarkan masa lalu memenjarakan kita. Pegang tanganku, mari dalam bersama. Menikmati
setiap langkah kita di masa kini.
5.Di sini kita memeluk dan memberikan rasa aman
pada anak dalam diri kita, Jika perlu, menangis pun tidak apa. Ini bisa menjadi awal rekonsiliasi dengan anak dalam diri kita.
Ketika kita sedang bahagia, ajak anak dalam diri kita turut menikmatinya. Saat menikmati matahari terbenam misalnya, kita bisa membayangkan menggandeng tangan anak dalam diri kita dan menikmati indahnya semburat senja bersama. Indah kan? Hanya dengan mencintai dan menyembuhkan luka anak dalam diri kita, kita bisa
mulai mencintai diri dan orang lain lebih tulus. Rekonsiliasi dengan anak dalam diri kita membantu kita melepas borgo derita masa lalu dan berbahagia di masa kini.